ORGANISASI DAN SISTEM INFORMASI
PENDAHULUAN
Pada dasarnya organisasi membutuhkan sistem informasi
agar tujuan dan kepentingan organisasi dapat tercapai. Agar sistem informasi
dapat berhasil, maka kita harus mengenali organisasi dan berupaya mencari
bentuk sistem informasi yang paling sesuai. Bab ini mempelajari organisasi dan
sistem informasi.
PENTINGNYA
MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI
Organisasi seperti halnya manusia dapat diidentifikasi
dari perilakunya. Perilaku tersebut dapat positif ataupun negative. Banyak
definisi tentang perilaku organisasi. Berikut ini definisi perilaku organisasi
menurut Gibson (1996) :
1.
Cara berpikir, perilaku yang berada pada diri
individu, kelompok dan tingkat organisasi.
2.
Perilaku adalah multidisiplin, yang menggunakan
prinsip, model, teori, dan metode-metode disiplin lain. Perilaku organisasi
adalah bidang yang terus tumbuh dan berkembang dalam kedudukan dan pengaruhnya.
3.
Adanya orientasi kemanusiaan yang jelas dalam
perilaku organisasi. Manusia dan perilaku mereka, persepsi, kapasitas
pembelajaran, perasaan dan sasaran merupakan hal penting bagi perusahaan.
4.
Perilaku organisasi berorientasi pada kinerja,
menyangkut sebab kinerja rendah atau tinggi dan bagaimana cara menungkatkan
kinerja.
5.
Lingkungan eksternal memberikan dampak
signifikan terhadap perilaku organisasi.
6.
Karena bidang perilaku organisasi sangat
tergantung dari disiplin yang dikenal, metode ilmiah menjadi penting dalam
mempelajari variable dan keterkaitan.
Perilaku Organisasi
Mengikuti Prinsip Perilaku Manusia
Efektivitas setiap organisasi sangat dipengaruhi oleh
perilaku manusia. Manusia merupakan sumber daya yang umum bagi semua
organisasi. Restoran, toko dan kantor mempekerjakan dan berinteraksi dengan
manusia. Setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena manusia memiliki keunikan persepsi, kepribadian, dan pengalaman hidup.
Manusia berbeda latar belakang etnis, kemampuan belajar dan dalam menangani
stress, serta sikap, kepercayaan dan tingkat aspirasi.
Organisasi Merupakan
Sistem Sosial
Hubungan antara individu dan kelompok dalam suatu organisasi
menciptakan harapan bagi perilaku individu. Harapan ini diwujudkan dalam
peran-peran tertentu yang harus dihasilkan. Orang harus memainkan peran
pemimpin, sementara lainnya sebagai yang dipimpin. Manajer menengah, karena
mempunyai atasan dan bawahan, harus memainkan dua peran diatas. Organisasi memiliki
sistem kewenangan, status, dan kekuasaan; dan manusia dalam organisasi
mempunyai beragam kebutuhan dari masing-masing sistem. Kelompok di dalam
organisasi juga mempunyai pengaruh yang kuat atas perilaku individu dan kinerja
organisasi.
Struktur Dan Proses
Mempengaruhi Perilaku Organisasi Dan Budaya
Struktur organisasi adalah pola formal pengelompokan orang
dan pekerjaan. Struktur selalu digambarkan melalui bagan organisasi. Proses
adalah aktivitas yang memberikan kehidupan bagi organisasi. Komunikasi,
pengambilan keputusan dan pengembangan organisasi merupakan contoh proses dalam
organisasi.
Dalam istilah lain, budaya organisasi adalah kepribadian,
atmosfir atau perasaan. Budaya suatu organisasi dapat didefinisikan sebagai
perilaku yang tepat dan ikatan yang memotivasi individu serta cara suatu
perusahaan memproses informasi, hubungan internal, dan nilai-nilai.
Struktur dan Desain
Organisasi
Untuk bekerja secara efektif, manajer harus secara jelas
memahami struktur organisasi. Jika melihat bagan organisasi pada selembar
kertas atau figura di dinding kita hanya bisa melihat konfigurasi posisi,
penjabaran tugas, dan garis wewenang diantara bagian suatu organisasi. Struktur
organisasi adalah pola formal aktivitas dan hubungan antara berbagai subunit
organisasi.
Desain pekerjaan
Desain pekerjaan dihubungkan pada proses dimana manajer
menspesifikasikan isi, metode dan hubungan pekerjaan untuk memenuhi kepentingan
organisasi dan individu, dan harus bisa menjelaskan isi dan tugas serta posisi
pimpinan unit serta hubungan posisi masing-masing anggota timnya.
Desain organisasi
Desain organisasi berkaitan dengan struktur organisasi
secara menyeluruh dan berencana mengubah filosofi dan orientasi tim. Usaha ini
akan memberikan suatu struktur baru dari tugas, wewenang, dan hubungan antar
personel yang dipercayainya akan menghubungkan perilaku individu dan kelompok
dalam meningkatkan kinerja mutu.
Proses organisasi
Proses organisasi ini memberikan kehidupan terhadap struktur
organisasi. Jika proses ini tidak berfungsi dengan baik, masalah yang tidak
diinginkan akan berkembang.
Komunikasi
Kelangsungan organisasi tergantung dari kemampuan manajemen
menerima, meneruskan dan bertindak atas informasi.
Pengambilan keputusan
Mutu pengambilan keputusan di suatu organisasi tergantung
atas pemilihan sasaran yang tepat dan mengidentifikasi cara untuk mencapainya.
APA ITU ORGANISASI
Organisasi adalah suatu struktur formal, stabil yang
membutuhkan sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan
output/keluaran.
Manajer tidak dapat merancang sistem yang baru tau memahami
sistem yang ada tanpa memahami organisasi. Terdapat beberapa karakteristik
struktur dalam sebuah organisasi. Karakteristik struktur organisasi tersebut
adalah :
1.
Pembagian tugas yang jelas
2.
Hirarki
3.
Aturan dan prosedur yang jelas
4.
Pertimbangan yang tidak terpisah-pisah (impartial
judgements)
5.
Kualifikasi posisi teknis
6.
Efisiensi organisasi yang maksimum
BAGAIMANA ORGANISASI
MEMPENGARUHI SISTEM INFORMASI
Kita dapat melihat secara lebih dekat hubungan antara sistem
informasi dengan organisasi.
Keputusan-Keputusan
Tentang Peran Sistem Informasi
Organisasi mempunyai dampak
langsung terhadap teknologi informasi melalui keputusannya tentang bagaimana
teknologi akan digunakan dan peran apa yang akan dimainkan dalam organisasi.
Dukungan terhadap perubahan peran telah merubah secara teknikal serta sistem
konfigurasi organisasi yang secara nyata telah memberikan “computing power” dan
data, sehingga menjadi lebih dekat dengan pemakai akhir.
Keputusan Tentang
Siapa Yang Menyediakan Pelayanan Teknologi Informasi
Cara kedua dimana organisasi
mempengaruhi teknologi informasi adalah melalui keputusan tentang siapa yang
akan mendesain, membangun, dan mengoperasikan teknologi di dalam organisasi.
Teknologi komputer mirip dengan teknologi yang lain, termasuk didalamnya
teknologi otomotif.
Keputusan Tentang
Mengapa Membangun Sistem Informasi
Untuk membangun sistem informasi,
manajer mempunyai beberapa alasan
rasional baik menyangkut umum ataupun khusus. Alasan yang paling pokok
bagi manajer untuk memilih menggunakan sistem adalah untuk mencapai
alasan-alasan ekonomi, menyediakan pelayanan yang lebih baik, atau menyediakan
tempat kerja yang lebih baik. Dampak komputer terhadap organisasi tergantung
dari bagian dan bagaimana manajer membuat keputusan.
Gambar 4.1. menggambarkan model
dari proses pengembangan sistem yang memasukan beberapa faktor lebih dari
sekedar pertimbangan ekonomi. Model ini menjelaskan tentang mengapa organisasi
mengadopsi sistem dalam dua kelompok : faktor-faktor lingkungan eksternal dan
faktor-faktor internal organisasi.
Faktor-faktor Institusional :
. Values (tata nilai)
. Norma
. Interset
|
Faktor Lingkungan
. Ketidakpastian
. Kesempatan-kesempatan
|
Pengembangan Sistem (system development) :
. Adopsi
. Utilization (pemanfaatan)
. Manajemen
|
Gambar 4.1. Model pengembangan sistem dengan mempertimbangkan
faktor-faktor lain
Mengapa Sistem
Mempengaruhi Organisasi
Dalam bagian sebelumnya, kita
jelaskan tentang satu sisi dari dua hubungan antara teknologi informasi dan
organisasi.
Teori Ekonomi
Ekonomi adalah studi tentang
alokasi sumberdaya langka dalam pasar yang dihuni oleh ribuan perusahaan yang
saling berkompetisi. Ekonomi juga mempelajari tentang ekonomi nasional dan
global. Ekonomi mikro memfokuskan pada perusahaan dan memberikan beberapa model
untuk menggambarkan dampak teknologi informasi pada organisasi.
Teori Ekonomi Mikro
Teori yang menjelaskan bagaimana
teknologi informasi mempengaruhi ribuan perusahaan adalah model ekonomi mikro.
Teori Biaya Transaksi
(Transaction Cost Theory)
Teori biaya transaksi didasarkan
pad aide bahwa perusahaan harus membayar sejumlah biaya ketika perusahaan
tersebut tidak dapat membuat sendiri.
Teori Agensi
Dalam teori agensi perusahaan
dilihat sebagai “nexus of contract” (kontrak berkelanjutan) diantara keinginan
individu dari pada gabungan beberapa individu, dalam rangka memaksimalkan
profit.
Teori Perilaku
Teknologi informasi belumlah
merubah semua organisasi besar menjadi manufaktur yang mudah berubah
(fleksibel), dan belum pula secara otomatis memberikan kekuatan sepenuhnya
kepada usaha bisnis kecil sebagaimana kepada usaha bisnis kecil sebagaimana
dalam perusahaan besar.
Teori Keputusan Dan Pengawasan
Menurut teori keputusan dan
pengawasan fungsi organisasi adalah untuk membuat keputusan dibawah kondisi
yang tidak pasti dan beresiko dan tetap berada dibawah batasan rasionalitas.
Gambaran tentang struktur organisasi dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1.
Sebelum teknologi informasi, organisasi
mempunyai bentuk segitiga dengan pengambilan keputusan terpusat pada titik
atas.
2.
Setelah dikenal sistem komputer bagan organisasi
mulai kelihatan seperti huruf “T” terbalik.
3.
Seiring berjalannya waktu bentuk struktur
organisasi tampak seperti segi empat permata.
Teori Sosiologi :
Oligarchi Dan Rutin
Teori sosiologi memfokuskan pada
pertumbuhan hirarkhi, struktur birokrasi dan prosedur operasi standar sebagai
alat utama bagi organisasi dalam rangka mengahadapi lingkungan yang tidak
stabil.
Teori Post-Industrial
: Bentuk dan Struktur yang Bermuatan Pengetahuan (Knowledge-Intensive Structure
and Shape)
Menurut para teoritisi masyarakat
paska industri, negara-negara industri memasuki era baru, yaitu ekonomi paska
industri pada tahun 1960-an. Dalam sebuah masyarakat paska industri, sektor
pelayanan mendominasi aktifitas perekonomian. Sektor pelayanan itu sendiri
sangat mengutamakan knowledge worker (ilmuan, ahli teknik, dan bahkan manajer)
dan data worker seperti sekretaris, akuntan atau sales people. Dalam masyarakat
paska ekonomi industri global, industri manufaktur dipindahkan ke negara-negara
berupah rendah dan high skill,
sementara pekerjaan berbasisi pengetahuan (knowledge-based) tumbuh dengan cepat
di negara-negara maju dengan upah yang tinggi.
Teori Budaya :
Teknologi Informasi Dan Asumsi Dasar
Teori budaya (dikemukakan ileh ahli
antropology) berargumen bahwa teknologi informasi harus cocok dengan budaya
organisasi. Asumsi dasar yang dipakai dalam perusahaan Mobil Ford adalah bahwa
aktifitas pokok perusahaan adalah membuat mobil. Asumsi dasar pada IBM adalah
tujuan pokok organisasi yakni membuat mainframe computer. Asumsi-asumsi ini
jarang bertentangan bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya, jika karyawan
menentang, karyawan cenderung untuk menghindar (Schein, 1985).
Teori Politik :
Teknologi Informasi Sebagai Sumberdaya Politik
Organisasi dibagi ke dalam sub-sub
kelompok fungsional seperti pemasaran, akuntansi, dan produksi.
Kelompok-kelompok ini mempunyai nilai (value) yang berbeda dan mereka bersaing
untuk mendapatkan resources, membuat kompetisi dan konflik. Teori politik
menggambarkan sistem informasi sebagai outcome dari persaingan politik antar
sub-sub kelompok untuk mempengaruhi kebijakan, prosedur, dan resources organisasi.
Resistensi Perubahan
dalam Organisasi
Karena sistem informasi secara
potensial merubah struktur organisasi, budaya, politik, dan pekerjaan maka
sistem informasi sering dipertimbangkan
sebagai sauatu hal yang membuat resisten ketika dikenalkan. Dalam teori ekonomi
mikro tidak mempunyai penjelasan resistensi organisasi terhadap perubahan.
Secara umum teori perilaku adalah teori yang paling pas untuk menjelaskan
fenomena ini.
Ada beberapa cara untuk
menggambarkan resistensi organisasi. Leavitt (1965) menggunakan bentuk diamond
untuk menggambarkan hubungan dan karakter saling menyesuaikan dari teknologi
dan organisasi.
Struktur
Gambar 4.2. Hubungan antara teknologi,
struktur, manusia dan tugas
Karena sulitnya mengenalkan sistem
informasi baru, para pengamat sistem mendekati melalui perubahan sosial
terhadap sistem dengan sangat hati-hati. Secara ringkasnya adalah sebagai
berikut :
·
Oganisasi tidak melakukan inovasi jika tidak ada
tuntutan perubahan lingkungan yang substansial. Organisasi mengadopsi inovasi
ketika terdapat keharusan.
·
Kekuatan penting yang menyebabkan resistensi
terhadap perubahan berakar pada struktur organisasi, nilai, dan kelompok
kepentingan.
·
Inovasi organisasi sulit dan kompleks untuk
dicapai, dan bukan hanya sekedar pembelian teknologi.
·
Fungsi dari pemimpin adalah mengambil keunggulan
dari lingkungan eksternal untuk meningkatkan kekuatan.
Implikasi-implikasi
untuk mendisain dan memahami sistem informasi
Apa pentingnya teori organisasi?
Bagaimana seseorang dapat mempertimbangkan faktor-faktor tersebut ketika
membuat visi, desain, membangun atau mengelola system informasi?
Tidak ada formula tentang
faktor-faktor organisasi yang harus dipegang dan diyakini. Kita dapat merinci
faktor-faktor untuk mempertimbangkan rencana-rencana sistem. Faktor-faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
·
Lingkungan dimana organisasi harus melakukan
fungsi.
·
Struktur organisasi : hirarki, spesialisasi,
standar prosedur operasi.
·
Budaya dan politik organisasi.
·
Tipe organisasi.
·
Kemampuan mendukung dan memahami top manajement.
·
Level organisasi dimana sistem diadakan.
·
Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi
sistem.
·
Jenis tugas dan keputusan dalam mana sistem
informasi didesain.
·
Sentimen dan sikap karyawan dalam organisasi
yang akan menggunakan sistem informasi.
·
Riwayat organisasi : investasi dalam bidang
teknologi informasi yang telah dilakukan, skill yang dimiliki, program-program
penting, dan sumberdaya manusia.
IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI
INFORMASI
Sebagai akibat dari perkembangan teknologi komputer
dan informasi, maka masalah etika dalam penggunaan komputer menjadi masalah
ikutan. Disamping pengaruh positif, terdapat pula pengaruh negatif. Disamping
masalah pembajakan perangkat lunak yang mengakibatkan penurunan penjualan,
moral, hukum dan pengaruh negatif lainnya.
Etika komputer ini sangat
diperlukan disebabkan oleh beberapa hal :
1.
Kelenturan logika (logical malleability) yakni
kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun yang kita inginkan. Kadang
tanpa sadar kita mengalami situasi suatu perusahaan membuat kekeliruan dalam
mengirimkan tagihan. Saat mengajukan keluhan tersebut, jawaban yang kita terima
adalah “komputer yang membuatnya.” Jawaban seperti ini tidak masuk akal.
Komputer hanya melakukan apa yang disuruh. Masyarakat takut terhadap
orang-orang yang memberi perintah di belakang komputer.
2.
Faktor transformasi. Komputer dapat mengubah
secara drastis cara kita melakukan sesuatu. Dulu untuk memesan barang,
perusahaan harus mengisi formulir surat pesanan pembelian setelah mencek secara
fisik atau catatan manual persediaan barang. Dengan adanya komputer, komputer
akan memberi tahu pembeli bahwa sudah waktunya untuk mengisi kembali persediaan
untuk kemudian dibuat surat pesanan pembelian.
3.
Faktor tak kasat mata (invisibility factors).
Komputer dipandang sebagai suatu kotak hitam. Semua operasi internal komputer
tersembunyi dari penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka
peluang pada nilai-nilai pemrograman yang tidak terlihat, perhitungan rumit
yang tidak terlihat dan penyalahgunaan yang tidak terlihat. Saat komputer
pertma kali diterapkan pada bisnis pada pertengahan 1950-an, manajemen
menetapkan bahwa komputer hanya ditangani oleh para profesional komputer, yaitu
programer, analis sistem dan operator yang memiliki pengetahuan dan keahlian
khusus komputer.
Hak atas komputer meliputi :
1.
Hak atas mengakses komputer,
2.
Hak atas keahlian komputer,
3.
Hak atas spesialisasi komputer,
4.
Hak atas pengambilan keputusan computer
Hak atas informasi meliputi :
1.
Hak atas privacy. Hak ini dianggap sedang
terancam karena meningkatnya kemampuan komputer untuk digunakan sebagai alat
pengintaian, dan meningkatnya nilai informasi dalam pengambilan keputusan.
2.
Hak atas akurasi. Komputer dipercaya mampu
mencapai tingkat akurasi yang tidak dapat dicapai oleh sistem non komputer.
Potensi seperti ini memang ada, namun tidak selalu tercapai.
3.
Hak atas kepemilikan. Ini menyangkut tentang hak
milik intelektual, yang umumnya dalam bentuk program-program komputer.
4.
Hak atas akses. Kini informasi yang dulunya
tersedia bagi masyarakat umum telah diubah menjadi database komersial yang
menjadikannya kurang dapat diakses masyarakat.
PENUTUP
Dari
penjelasan yang telah dijelaskan, maka diharapkan ringkasan ini dapat di manfaatkan pembaca dalam memahami tentang Sistem
Informasi Manajemen khususnya tentang “Organisasi dan sistem informasi “. Selain itu penulis juga menyarankan untuk
menerapkan apa yang baik dari ringkasan ini dan juga mengingatkan penulis apa
yang dianggap pembaca kurang baik dari ringkasan ini. Sebagai penyusun, saya
akui tidak terlepas dari kesalahan dan keterbatasan. Karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulisan ringkasan
selanjutnya. Semoga ringkasan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR
PUSTAKA
Husein,
Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo, Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : UPP
AMP YKPN, 2002
Terimakasih.. tulisannya sangat bermanfaat..
BalasHapusMy blog
My Campus